21 Jam 55 Menit Lagi Genap 105 Tahun
Senin, 10 Desember 2012 – 14:23 WIB
Langit biru, gumpalan awan kadang menjadi lukisan abstrak yang khas tropis, pantai yang bersih, deburan ombak kecil berbuih putih, pasir kemilau menggoda mata memberi pantulan cahaya, itu adalah pemandangan yang akrab dan menginspirasi ide-ide kakek yang lahir 15 Desember 1907 itu. Jika Oscar Niemeyer bisa bertahan hidup 21 jam 55 menit lagi, usianya sudah genap 105 tahun. Nama Niemeyer, sudah lama menjadi nama jalan di dekat Pantai Leblon, di balik bukit dari Copacabana.
Gayanya masih sangat up to date. Sepatu kulit berwarna hitam yang disemir mengkilat. Duduk dengan kaki kiri diangkat, menumpang parkir di paha kanan, tangan kanan menjulu di atas punggung sofa, jari tengah dang telunjuk menjepit cerutu. Rambutnya disisir rapi, sekalipun dari dahi sampai ke ubun-ubun sudah seperti hutan tropis di Indonesia, yang banyak ditebang liar. Tetapi, gel dan wetlook untuk merapi sayap kiri kanan rambutnya ke belakang, cukup memberi aksen bahwa Oscar Niemeyer sangat rapi dan perfect.
Soal cerutu? Dia memang orang yang dekat dengan Fidel Castro, legendaris Cuba yang bangga dengan rokok berbalut daun tembakau, dan aromanya khas menyengat hingga radius 50 meter itu. Peninggalan arsitektur Portugis yang lama menguasai Brazil adalah gedung bercorak Eropa, bergaya melengkung simetris, kiri kanan, lukisan, detail, seperti yang kita temukan di hampir semua istana di Eropa Barat, Eropa Timur sampai Selatan. Lihat saja karya-karya arsitekturalnya, nyaris tidak ada yang mirip dengan gaya-gaya klasik Eropa, dengan segala pernak-perniknya.