Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
Berziarah di Novodevichye, ’’Rumah Masa Depan’’ Paling Artistik di DuniaJumat, 22 Februari 2013 – 14:47 WIB
Dalam teori humanisme dari filsuf manapun, di zaman apapun, cerita kematian dan taman makam itu selalu bernuansa kepedihan. Rasa duka cita itu, dilukis dengan tinta emas seindah apapun, ujungnya selalu memilukan. Bahkan, tak jarang berakhir dengan tetesan air di sudut mata. Tapi, di Moscow, ada kuburan yang amat menghibur dengan sentuhan seni patung yang amat menakjubkan.
Ah! Nggak percaya! Pasti begitu jawaban orang yang membaca intro tulisan ini. Mana ada kematian disimbolkan sebagai orang yang bertamasya, bergembira, bersuka ria? Itu sangat kontradiktif dan tidak masuk logika orang sehat nalar. Di mana-mana, berpisahnya nyawa dengan raga itu adalah peristiwa alam dan rahasia Tuhan yang menyisakan kepedihan mendalam. Terutama bagi saudara, handai taulan, dan orang-orang terdekatnya.
Tidak peduli, mantan orang tersohor, bekas kepala Negara, jenderal berbintang, artis papan atas, intelektual, filsuf, ketika badan dikandung tanah, tidak banyak lagi menyisakan cerita. Bahkan, seorang pahlawan yang bertabur tanda bintang sekalipun, setelah diantar secara kenegaraan, tidak lagi menyisakan kisah-kisah heroiknya. Karena itu, ada pepatah, gajah mati meninggalkan tulang, harimau mati meninggalkan tulang.
Tetapi Taman Makam Novodevichye di jalan Luznetsky Proezd, Moscow berbeda total. Tidak seperti Taman Makam Pahlawan kita yang tertata rapi, berjajar, simetris, dari berbagai sudut. Bukan juga seperti Ereveld di Ancol, tempat bersemayam bekas tentara Belanda dengan simbol salib di atasnya. Juga tidak mirip Memorial Park di Washington DC! Apalagi model Australian War Memorial di Canberra dengan api abadi, kolam tempat melempar koin, dijaga tentara, dengan sayap kiri kanan nama-nama penghuninya.
Dalam teori humanisme dari filsuf manapun, di zaman apapun, cerita kematian dan taman makam itu selalu bernuansa kepedihan. Rasa duka cita itu, dilukis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Don Kardono
Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
Sabtu, 16 Maret 2013 – 01:55 WIB - Don Kardono
Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
Jumat, 15 Maret 2013 – 16:22 WIB - Don Kardono
Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing
Kamis, 21 Februari 2013 – 11:36 WIB - Don Kardono
Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater
Selasa, 19 Februari 2013 – 00:26 WIB
BERITA TERPOPULER
- Bulutangkis
Hasil Undian Perempat Final Thomas Cup 2024: Indonesia Ketemu Korea
Rabu, 01 Mei 2024 – 22:44 WIB - Sepak Bola
Piala Asia U-23: Permintaan STY kepada AFC Menjelang Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak
Rabu, 01 Mei 2024 – 21:20 WIB - ABC Indonesia
Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
Rabu, 01 Mei 2024 – 23:59 WIB - Sport
Setelah Australia dan Filipina, Giliran Timnas U17 Wanita Cina & Korea Mendarat di Bali
Rabu, 01 Mei 2024 – 22:12 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
Rabu, 01 Mei 2024 – 23:55 WIB