Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

23 Desa di Bogor Diserbu Serdadu Corona, Ini Daftarnya

Jumat, 05 Juni 2020 – 05:31 WIB
23 Desa di Bogor Diserbu Serdadu Corona, Ini Daftarnya - JPNN.COM
Bupati Bogor Ade Yasin. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor

jpnn.com, CIBINONG - Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan, pihaknya menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) proporsional secara parsial mulai Jumat, 5 Juni 2020, guna menekan penyebaran virus corona jenis baru COVID-19.

"PSBB parsial karena angka positif COVID-19 di Kabupaten Bogor masih tinggi. Jadi kita belum bisa menghadapi fase normal baru," ujar Bupati Bogor Ade Yasin usai rapat di kantornya, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (4/6).

Ditegaskan, ada perpanjangan PSBB selama 14 hari kali ini pengawasan diperketat di sejumlah wilayah yang memiliki risiko tinggi penularan virus corona atau COVID-19.

Ia mencatat ada 23 desa dan kelurahan yang menjadi pusat konsentrasi atau episentrum penularan COVID-19.

"Artinya ada 23 desa dan kelurahan yang masih harus dalam pengawasan ketat, di antaranya wilayah yang berdekatan dengan Jakarta, Bekasi, dan Depok," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Ade Yasin meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, seperti mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik.

Sementara itu, Badan Informasi Geospasial (BIG) mencatat ada 23 desa di Kabupaten Bogor yang memiliki risiko tinggi penularan COVID-19, dan menjadi pusat konsentrasi atau episentrum penularan.

"Berdasarkan derajat kepadatan yang menunjukkan tingkat konsentrasi kejadian dapat dikatakan bahwa penduduk di desa tersebut mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi daripada wilayah lain," kata Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem.

Berikut ini daftar nama 23 desa di Kabupaten Bogor yang tingkat penularan virus corona jenis baru COVID-19 cukup tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA