25 RW di Kota Depok Diisolasi
jpnn.com, DEPOK - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok menerapkan protokol khusus terhadap 25 rukun warga atau RW yang ada di kota tersebut.
Setelah hasil evaluasi kasus konfirmasi positif corona selama dua hari belakangan, pada Kamis (4/6) kemarin tercatat ada penurunan RW yang akan diterapkan Pembatasan Sosial Kampung Siaga Covid-19 (PSKS) atau isolasi.
Ketua GTP2 Covid-19 Kota Depok, Mohammad Idris menjelaskan, data 2 Juni memang ada 31 RW yang diterapkan PSKS.
Namun, selama dua hari dari hasil evaluasi kasus konfirmasi positif di setiap RW, terdapat penurunan jumlah RW yang akan diisolasi, menjadi 25.
Dari data yang ada, kata Mohammad Idris, Kecamatan Pancoranmas (Panmas) paling mendominasi, ada sembilan RW yang diisolasi.
Penerapan PSKS tersebut sesuai dengan Keputusan Wali Kota Depok Nomor 443/235/Kpts/Dinkes/Huk/2020.
“Setelah Pancoranmas, disusul Cimanggis, Tapos, Sukmajaya, Cipayung, Cilodong dan Beji. Sementara, Kecamatan Limo, Cinere, Bojongsari dan Sawangan tidak ada RW yang terapkan PSKS,” kat Idris yang juga merupakan Wali Kota Depok itu, kepada Radar Depok, Kamis (4/6).
Perkembangan terbaru, lanjut dia, berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.304-Hukham/2020 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Secara Proporsional di Daerah Kabupaten Bogor, Daerah Kota Bogor, Daerah Kota Depok, Daerah Kabupaten Bekasi dan Daerah Kota Bekasi Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, memutuskan PSBB Secara Proporsional di Wilayah BODEBEK sampai dengan 2 Juli 2020.