27 Steps of May, Kembalinya Raihaanun ke Layar Lebar
jpnn.com - Raihaanun menceritakan, syuting 27 Steps of May dilakukan mulai akhir 2015 hingga awal 2016. Tepat setelah dia merampungkan syuting film Salawaku. Peran yang menantang menjadi alasannya mau bermain dalam film karya sutradara Ravi Bharwani tersebut.
''Saya belum pernah memainkan peran yang lebih banyak diam,'' ungkapnya saat ditemui di sela pemotretan di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Haanun, yang hanya mengucapkan satu kalimat utuh di pengujung film, mengungkapkan bahwa tantangan terberat selama berakting sebagai May adalah memperkuat ekspresi. ''Nggak ada bicara itu sulit lho. Saya harus mengandalkan mimik wajah,'' jelasnya. Haanun melakukannya dengan apik. Sorot mata, ekspresi, teriakan, dan gumamannya sebagai May benar-benar menunjukkan betapa besar trauma yang ditanggung korban pemerkosaan.
Keberhasilan Haanun memerankan korban trauma membutuhkan proses panjang. Selama 2,5 bulan, dia mempelajari karakter May. Dia banyak berdiskusi dengan Ravi sebagai sutradara. Saat proses reading, istri dari sutradara Teddy Soeriaatmadja itu juga menerima banyak arahan dari Rayya Makarim selaku penulis naskah.
Sebelum syuting pada 2015, film panjang terakhir Haanun adalah Lovely Man (2011). Lovely Man yang juga dibintangi Donny Damara meraih penghargaan di festival film internasional. Jeda syuting film karya Teddy Soeriaatmadja tersebut dengan syuting Salawaku dan 27 Steps of May adalah empat tahun. Begitu kembali ke depan layar, pujian dan penghargaan langsung didapat aktris kelahiran Jakarta, 7 Juni 1988, tersebut.
Kini aktris yang membintangi film Badai Pasti Berlalu (2007) itu menjalani syuting film terbarunya, Twivortiare. Proses syuting film yang diadaptasi dari novel karya Ika Natassa tersebut dimulai pada 2018. Tepat dua tahun setelah dia merampungkan 27 Steps of May. Bisa dibilang, Twivortiare adalah comeback Haanun di kancah seni peran setelah dua tahun absen.
Ke mana Haanun selama dua tahun ini? Sebab, film-film yang melibatkan ibu tiga anak itu biasanya berjarak 2-4 tahun. Jadi ibu rumah tangga, begitu jawabnya. ''Saya menikmati masa-masa jadi ibu. Nggak ada perintah atau paksaan dari suami kok,'' katanya.
Selama menjalankan peran sebagai istri dan ibu, Haanun sama sekali tidak menerima tawaran syuting. Seluruh perhatian dan fokusnya tercurah untuk sang suami serta ketiga buah hatinya: Millan,11; Kafka, 7; dan Rumi, 5. ''Terlebih anak-anak saya. Saya nggak mau melewatkan momen penting pada masa-masa pertumbuhan mereka,'' ujarnya.