3 Alasan Mengapa Konsumsi Gula Berlebih Buruk Bagi Kesehatan
jpnn.com - Menggunakan gula sebagai pemanis makanan atau minuman seolah tak dapat dihindarkan. Sebelum sensasi manis terasa di mulut, Anda tak akan berhenti menambahkan gula. Perlu diketahui bahwa konsumsi gula memiliki batasan yang tidak boleh diabaikan.
Menurut American Heart Association (AHA), batas maksimal konsumsi gula adalah 24 miligram per hari atau setara enam sendok teh.
Sementara itu, Dietary Guidelines Advisory Committee menyarankan agar Anda membatasi konsumsi gula maksimal 10 persen dari total konsumsi kalori dalam sehari. Jadi, jika Anda mengonsumsi total 1.500 kalori, Anda hanya boleh mengonsumsi gula sebanyak 150 kalori atau setara dengan 39 gram atau maksimal tiga sendok makan sehari.
Seputar Kaki Diabetes
“Sementara anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sedikit berbeda, yang mematok konsumsi gula maksimal adalah 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per hari,” ujar dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter.
Bila tetap bersikeras mengonsumsi gula terus-terusan, Anda akan mengalami berbagai gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa Anda alami jika Anda terlalu sering mengonsumsi gula:
1.Gula meningkatkan risiko diabetes
Sering mengonsumsi gula dalam jangka panjang akan mendorong resistensi terhadap insulin. Hormon diproduksi pankreas dan bertugas mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah meningkat. Lama-kelamaan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah studi populasi di lebih dari 175 negara menemukan bahwa risiko diabetes tumbuh 1,1 persen untuk setiap 150 kalori gula, atau sekitar satu kaleng soda yang dikonsumsi per hari. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis, termasuk jus buah, lebih mungkin terkena diabetes.