3 Jimat Jenderal Soedirman saat Lolos dari Kepungan Belanda
Meski semua orang berkata mirip sang kakek, Ganang tegas menyatakan tidak mau kalau disuruh membintangi film tentang Jenderal Soedirman. Bukan karena tidak punya bakat akting, tapi semata karena usia.
”Saya sudah 52 tahun, capek. Ini aja (HUT TNI, Red) karena saya menghormati panglima,” katanya.
Di luar sosoknya sebagai pemimpin pasukan perang, kata Ganang, Soedirman tetaplah seorang rakyat dan agamawan.
Di akhir teatrikal, diceritakan pasukannya tengah bersembunyi dari kejaran Belanda di pedalaman Desa Sidayu, Gresik, Jawa Timur.
Seorang pengkhianat membuat pasukan Belanda mampu mengepung posisi gerilyawan Soedirman. Dengan tenang, Soedirman mengajak anak buahnya untuk berzikir bersama-sama.
Di tengah khusyuknya lantunan zikir, Soedirman memerintah beberapa orang kepercayaannya untuk memakai jas panjang miliknya.
Saat si pengkhianat melaporkan posisi Soedirman, pasukan Belanda tidak percaya bahwa orang lusuh dan dekil di antara pasukan itu adalah seorang panglima.
Zikir dan strategi membuat Soedirman dan para gerilyawan selamat dari kepungan. Salah seorang anak buahnya bertanya apa jimat yang dikenakan Soedirman sehingga mampu selalu lolos dari mata pasukan Belanda.