3 Kelainan Diderita Bayi Jumani
”Saat ini kami mengupayakan stabilisasi kondisi bayi dan hari ini (kemarin) akan dilakukan pemeriksaan jantung untuk mengetahui kelainan organ lainnya,” jelas pria yang menjabat sebagai Ketua Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) SUD Dr Soetomo itu.
Sementara itu, Nurul Iman Mustari, ayah bayi kembar siam yang mendampingi saat proses perujukan tadi malam, berharap kondisi kedua anaknya membaik dan mendapatkan penanganan tim dokter hingga menjalani operasi pemisahan.
”Sebelumnya tidak memiliki firasat apaapa, tapi dari keluarga saya memang memiliki riwayat kembar tapi bukan kembar siam atau kelainan,” kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Diketahui, bayi kembar siam dari pasangan Nurul Iman Mustari dan Jumami warga asal Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur itu lahir secara prematur dalam usia kandungan antara 34 hingga 36 minggu, dengan berat total 3,3 kilogram dan panjang 41 sentimeter, berjenis kelamin perempuan.
”Kami belum bisa melakukan operasi karena bayi terlahir prematur, dan kami masih melakukan observasi lebih lanjut. Setidaknya menunggu bayi memiliki berat 5 kilogram (masing-masing bayi), kecuali dalam masa adaptasi ini terjadi emergency,” kata Agus.
(psy/hen/JPG)