3 Poin Ramadan untuk Perangi Terorisme
Menurutnya, komitmen-komitmen itulah yang seharusnya muncul di bulan Ramadan.
Dengan begitu, tidak ada orang yang menciptakan teror, melakukan teror, dan membuat orang lain tidak tenang.
Poin kedua, lanjut Kiai Maman, puasa itu secara definitif artinya assyiam yaitu menunda kesenangan. Maka, selama berpuasa Ramadan umat muslim diperintahkan untuk selalu menahan diri.
Baik ucapan, gerakan, termasuk menahan tangan untuk tidak memijit keyboard dan men-share berita hoaks, fitnah, dan sebagainya.
Pola inilah yang menjadikan Ramadan sebagai sarana untuk menahan diri dari segala macam hawa nafsu.
"Ini kesempatan besar, sehingga Ramadan akan melaiharkan pribadi yang mampu berpikir lebih jernih, dan yang mampu membuat kita menciptakan ketenangan, keamanan, serta perdamaian itu sendiri," tutur Kiai Maman.
Poin terakhir, kata Kiai Maman, salah satu tujuan berpuasa adalah menciptakan individu muttaqin. Orang yang muttaqin (bertaqwa) itu selalu punya prinsip universal menjunjung tinggi HAM.
Selain itu, juga menguatkan kembali nilai persaudaraan yang di dalamnya ada ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniayah, dan ukhuwah basariah.