3 Sektor Ini Serap Kredit Hingga Rp 2.509 Triliun
jpnn.com - MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menaruh optimisme besar terhadap penyaluran kredit perbankan. OJK yakin perbankan di tanah air bisa membukukan penyaluran kredit hingga double-digit tahun ini.
Deputi Direktur Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK Aslan Lubis menyatakan, penyaluran kredit perbankan bisa tumbuh hingga 12 persen.
Optimisme tersebut didasarkan pada revisi rencana bisnis bank (RBB) Juni 2016. ’’Angka mereka masih di kredit 12 persen dan DPK (dana pihak ketiga) sepuluh persen. Ini masih in line dengan proyeksi kredit kami 10–12 persen,’’ ujar Aslan, Sabtu (27/8).
Secara garis besar, dia memerinci bahwa kelompok bank usaha kegiatan usaha (BUKU IV, modal inti di atas Rp 30 triliun, Red) yang terdiri atas Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA merupakan bank yang paling optimistis pertumbuhan kreditnya mencapai double-digit.
’’Intinya, revisi bank BUKU IV membaik. Sedangkan bank BUKU III, II, dan I itu revisi menurun. Bank BUKU IV itu meng-capture 50 persen porsi kredit bank. Jadi, dengan itu (bank BUKU IV) membaik pun, maka sudah cukup,’’ jelasnya.
Aslan menyebutkan, meski perbankan di tanah air masih sehat, memang ada perlambatan pada pertumbuhan bisnis perbankan. Dia menggarisbawahi tingkat LDR (rasio pinjaman terhadap tabungan) hingga akhir Juni 2016 yang mencapai 91,19 persen.
Sementara itu, batas aman LDR di level 92 persen. Indikator kondisi perbankan lainnya tecermin dari penghimpunan DPK perbankan. Aslan memerinci, total DPK hingga akhir Juni 2016 Rp 4.574 triliun.
Adapun secara month-to-month (mtm), pertumbuhan deposito perbankan menurun 0,84 persen. Meski begitu, porsi deposito masih mendominasi dalam DPK perbankan, yakni 45,54 persen.