3.000 Penyuluh Pertanian Minta Formasi Khusus PPPK, Begini Respons Abdul Mujid
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 3.000 penyuluh pertanian belum bisa merasakan kegembiraan bersama 12 ribu rekan-rekannya yang sementara menunggu proses pengangkatan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Mereka hanya berharap diberikan kesempatan ikut tes PPPK yang rencananya berlangsung pada Maret-April mendatang.
"Kegembiraan kami belum lengkap karena masih ada 3.000 kawan-kawan kami belum mendapatkan status PPPK," kata Pengurus Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (FK THL TBPP) Nasional Abdul Mujid kepada JPNN.com, Selasa (23/2).
Dia menyebutkan, dari 3.000 penyuluh tersebut, ada yang belum ikut tes PPPK pada Februari 2019. Ada juga yang sudah ikut tetapi tidak lolos passing grade.
"Februari 2019, hanya sebagian daerah yang buka rekrutmen PPPK, makanya kawan-kawan kami tidak semuanya ikut tes. Ada juga yang masih belum beruntung kerena todak memenuhi passing grade," ujarnya.
Mujid memastikan, FK THL TBPP nasional tidak akan membiarkan 3000 penyuluh pertanian ini tertinggal. Mereka akan terus mendampingi 3000 penyuluh ini agar bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN) pada rekrutmen PPPK 2019.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan terus berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi maupun Komisi IV DPR RI agar 3000 penyuluh tersebut mendapatkan kuota khusus.
"Kami memperjuangkan agar kawan-kawan kami ini tdak dimasukkan dalam rekrutmen PPPK umum," ucap Mujid.
Dari hasil komunikasi tersebut, Mujid menyampaikan kabar baik bagi 3000 penyuluh. Kementan terus berkomitmen menyelesaikan seluruh THL TBPP yang tersisa agar bisa alih status menjadi ASN PPPK tahun ini.