31 Januari, Gerhana Bulan Terlama Abad Ini
Indonesia menjadi salah satu lokasi terbaik di dunia untuk mengamati peristiwa yang terjadi bertepatan saat bulan mencapai titik perigee atau jarak terdekat dengan bumi.
Bulan tampak lebih besar dan lebih terang. Para astronom menyebutnya bulan purnama perigee atau supermoon.
Lembaga antariksa Amerika Serikat NASA menyebutkan, bulan bisa mencapai 30% lebih besar dan 14% lebih terang dari biasanya.
“Iya. Bulan pada posisi lebih dekat dari bumi. Lebih besar dari bulan purnama biasa. Ini fenomena sangat langka,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, seluruh proses gerhana dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian baratlaut Amerika. Gerhana ini dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit.
Adapun proses gerhana pada saat bulan terbenam dapat diamati di bagian utara Amerika dan bagian timur Samudra Pasifik.
Sementara pengamat di bagian barat Eropa, sebagian besar Afrika, Samudra Atlantik, dan bagian selatan Amerika tidak akan dapat mengamati keseluruhan proses gerhana ini.
Gerhana bulan total 31 Januari 2018 ini merupakan gerhana ke 49 dari 73 gerhana pada seri Saros 124. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan total 21 Januari 2000.