321 Warga Sipil Dibantai di Kongo
Yang Dibiarkan Hidup, Telinga dan Bibir DipotongMinggu, 28 Maret 2010 – 15:45 WIB
"Para pemberontak juga menculik anak-anak dan kaum perempuan. Mereka dipaksa berjalan berbaris menuju sebuah kota yang berjarak 60 mil (hampir 96 kilometer) lebih. bagi yang berjalan terlalu lambat akan dihukum mati. Sehingga penduduk setempat banyak menemukan mayat di sepanjang jalan stepak dari Makombo ke Kota di Utara Tapili, Kongo." demikian laporan Human Rights Watch yang dikutif AP.
Lord's Resistance Army (LRA) merupakan salah satu pasukan pemberontak yang paling begis di Afrika. Para pemimpinnya menjadi subjek Pengadilan Pidana Internasional untuk diperintahkan ditangkap. Awalnya, kelompok ini berbasis di Uganda, setelah terdesak mereka ke daerah utara Kongo dan mengangkangi perbatasan dengan republik Afrika Tengah. Pembantaian 2009 lalu adalah salah satu jenis kekejaman mereka yang terbaru.
Pada 2008 lalu, setelah pemerintah setempat melakukan penyerangan terhadap LRA, mereka membalas dengan melakukan pembunuhan kepada sedikitnya 865 warga sipil salama musim liburan Natal 2008.(fuz/jpnn)