340 Warga Rusia Ditangkap karena Memprotes Kecurangan Pemilu
jpnn.com, MOSCOW - Puluhan ribu orang berkumpul di Moskow, Rusia, Sabtu (10/8). Mereka memprotes penolakan terhadap beberapa kandidat oposisi dari pemilihan dewan kota mendatang.
Para demonstran menyerukan pemilihan yang bebas dan adil dalam pemilihan dewan Kota Moskow bulan depan. Protes itu adalah salah satu protes terbesar di Rusia sejak Presiden Vladimir Putin terpilih kembali pada 2012.
Selain di Moskow, protes-protes juga digelar di beberapa kota lain di negara itu. White Counter, sebuah LSM yang melacak para peserta protes, mengatakan hampir 50.000 orang berpartisipasi. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan polisi yaitu 20.000 orang.
Menjelang protes hari Sabtu, polisi bertopeng mencari kantor yang digunakan oleh aktivis oposisi Lyubov Sobol dan membawanya untuk diinterogasi. Dia menuliskan di Twitter. "Aku tidak akan melakukan protes. Tapi kamu tahu apa yang harus dilakukan tanpa aku. Rusia akan bebas!" cuit Sobol.
BACA JUGA: Panas, Rusia Sebut Pesawat Tempur Korsel Ngawur dan Membahayakan
Dilansir Reuters, kelompok pengawas protes OVD-Info menyebut, delapan orang ditangkap dalam protes di Moskow. Sedangkan 86 ditahan di St Petersburg dan 11 di Roston-on-Don. Tapi media online Inggris, Independent menyebut total 340 ditahan termasuk 244 di Moskow dan 81 di St Petersburg.
Para Rabu (7/8) menolak permohonan beberapa politisi oposisi, termasuk Sobol yang mogok makan, untuk mendapatkan kembali surat suara. Pada hari-hari sejak itu, oposisi telah bersumpah untuk terus melakukan protes resmi atau tidak sah sampai pemilihan Duma (parlemen Rusia) Kota 8 September. (MEL/RMCO)