Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah

Senin, 09 Desember 2024 – 09:49 WIB
Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah - JPNN.COM
Anggota kelompok perlawanan antipemerintah di Suriah sedang mengoperasikan artileri penangkal serangan udara. Foto: Anadolu

jpnn.com, DAMASKUS - Rezim al-Assad penguasa Suriah selama lebih dari 50 tahun akhirnya berakhir.

Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berkuasa sejak pertengahan 2000 kabur setelah kekuasaannya hancur dikalahkan kelompok perlawanan antipemerintah.

Wangsa al-Assad memimpin Suriah sejak Hafez al-Assad menjadi presiden pada 14 Maret 1971. Presiden ke-18 Suriah itu berkuasa hingga kematiannya pada 10 Juni 2000.

Sebulan pasca-kematian Hafez, Bashar naik ke puncak kekuasaan dengan menjadi Presiden ke-19 Suriah. Lahir pada 11 September 1965, politikus berlatar belakang dokter mata itu dipercaya menjadi tokoh sentral Partai Baath yang mendominasi negeri sekuler tersebut.

Sejak 2011, Bashar sudah menghadapi persoalan bertubi-tubi, termasuk perang saudara yang melibatkan sejumlah faksi.

Arab Springs atau Musim Semi Arab yang berawal dari gerakan protes ternyata bergulir menjadi gelombang kekerasan, bahkan peperangan.

Kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) yang juga dikenal dengan sebutan Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL) sempat menjadi kekuatan menakutkan dalam perang saudara itu.

Namun, Bashar dengan dukungan sekutu kentalnya, Rusia dan Iran, mampu menyapu kelompok bersenjata penentangnya, termasuk mengalahkan ISIS yang telah menduduki beberapa wilayah di Suriah.

Tanda-tanda bahwa Bashar al-Assad akan kalah sehingga kekuasaan Rezim Assad berakhir sudah terasa setidaknya beberapa tahun silam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News