Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

4 Faktor Penyebab Ahok Kalah saat Head to Head

Jumat, 07 Oktober 2016 – 18:53 WIB
4 Faktor Penyebab Ahok Kalah saat Head to Head - JPNN.COM
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil riset terbarunya, terkait empat faktor yang menyebabkan Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat kalah ketika head to head dengan dua pesaingnya di Pilkada DKI Jakarta.

Hal ini menurut peneliti LSI Ardian Sopa terjadi kalau Pilkada Jakarta berlangsung Oktober 2016, dan jika head to head hanya dua pasang calon saja, di putaran kedua nanti.

Faktor pertama, kata Ardian, adanya perpindahan dukungan. Jika head to head pasangan Ahok-Djarot vs Anies-Sandi, maka pendukung pasangan Agus-Sylvi lebih banyak mengalihkan dukungan ke Anies-Sandi (64,3 persen) dibandingkan ke pasangan Ahok-Djarot (14,3 persen) . 

"Hal ini karena pemilih Agus-Sylvi dan pasangan Anies-Sandi satu profil," kata Ardian di kantor LSI Rawamangun, Jumat (7/10). 

Profil tersebut yakni dari segmen muslim, di luar Tionghoa, usia muda, pendidikan atas, pemilih partai pendukung plus partai Golkar.

Begitu pula, jika pasangan Ahok-Djarot vs Agus-Sylvi, pendukung pasangan Anies-Sandi lebih condong ke pasangan yang diusung Demokrat, PAN, PKB dan PPP itu (59,1 persen). Sementara yang beralih ke Ahok hanya 8,6 persen karena kesamaan profil pemilih.
 
Kedua adalah faktor pemilih muslim. Pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi unggul di pemilih muslim yang basisnya sekitar 90 persen pemilih Jakarta. Sementara pemilih yang tidak mengingikan nonmuslim menjadi gubernur angkanya naik dari 40 persen pada Maret 2016 menjadi 55 persen di bulan Oktober 2016.
 
Ketiga, faktor pemilih non-Tionghoa, yang populasinya mencapai di atas 90 persen. Pemilih yang tidak ingin dipimpin oleh etnis ini meningkat dari 30 persen di Maret 2016 menjadi 50 persen pada Oktober 2016.

Terakhir, faktor sentimen anti-Ahok. Membesarnya sentimen anti-Ahok di luar isu agama dan primordial, yaitu mengenai kebijakan dan personality Ahok. Pada Maret 2016 yang tidak setuju dengan kebijakan dan personality-nya di angka 25 persen, pada Oktober 2016 menjadi 38,6 persen. (fat/jpnn)

JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil riset terbarunya, terkait empat faktor yang menyebabkan Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close