4 Hal Penting pada Sidang Kedua Kasus Guru Honorer Supriyani, Bukan Hanya PGRI
Namun, massa solidaritas PGRI hanya berada di luar pengadilan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dari Brimob Sultra dan Polres Konawe Selatan (Konsel).
Bukan hanya massa PGRI, datang juga massa solidaritas dari mahasiswa Univerisitas Halu Oleo (UHO) yang ikut mengawal kasus Supriyani.
Dalam orasinya mahasiswa mengatakan bahwa kasus yang dialami guru honorer Supriyani merupakan kasus yang mengada-ada.
"Kasus ini sulit dipercaya bahwa seorang guru honorer harus dikriminalisasi seperti ini. Kami tidak akan bergeser dari kantor pengadilan ini sampai ada kabar yang menggembirakan dari ibu Supriyani," demikian orasi mahasiswa.
Ketua PGRI Sultra Abdul Halim Momo mengatakan bahwa masa PGRI turun untuk memberikan apresiasi dan semangat kepada ibu Supriyani.
"Kami berharap agar Supriyani divonis bebas karena kami melihat bahwa beliau tidak bersalah dan tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan", katanya menegaskan.
2. Massa Guru Baca Yasin di Depan PN Andoolo
Ratusan guru yang tergabung dalam PGRI menggelar demo dengan membaca Surah Yasin di Depan Pengadilan Negeri Andoolo.
Para guru datang membawa payung dan pengeras suara. Mereka datang berdemonstrasi dengan duduk bersila di depan PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, lalu membuka Al-Qur’an dan membaca Surah Yasin.