45 Gajah Tinggalkan TNWK
Selasa, 03 Mei 2011 – 11:40 WIB
Si Buntung adalah pemimpin kelompok gajah liar tersebut. "Gajah itu juga paling sulit dihalau dan yang menyerang Suprapto, petugas polhut pertengahan April lalu," jelas Supar.
Di tempat yang sama, Humas TNWK Sukatmoko menyatakan, Balai TNWK telah mengajukan dana asuransi kematian bagi keluarga Sumarjo kepada Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan. "Saat ini, usul dana asuransi kematian bagi warga yang tewas akibat diserang gajah masih diproses," jelasnya.
Untuk diketahui, selain sering merusak areal pertanian penduduk perbatasan, gajah liar TNWK juga kembali menyerang manusia. Sebagaimana dialami petugas Polhut Balai TNWK Suprapto, Kamis (14/4) pukul 01.00. Sebelumnya, puluhan gajah liar juga menyerang Sugianto dan Budiyono, warga Desa Tegalombo, Kecamatan Waybungur, Lamtim, 6 Agustus 2010. Satu bulan kemudian, tepatnya 5 September 2010, gajah liar menyerang warga Desa Tegalombo dan mengakibatkan Sumarjo (60) tewas dengan luka di bagian leher akibat tertembus gading gajah yang menyerangnya. (wid/c1/niz)