45 Persen Air Tanah di Jakarta Terkontaminasi, Vitopure S2-2G Solusinya
jpnn.com, JAKARTA - Viessmann Climate Solutions meluncurkan produk terbarunya, Stasiun Pengolahan Air Vitopure S2-2G yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan air di Indonesia.
Sistem inovatif ini bertujuan menyediakan pasokan air bersih dan aman, agar bisa membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi, Viessmann terus memimpin dalam teknologi pengolahan air, memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Peneliti Ahli Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nusa Idaman Said mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi dalam penyediaan air bersih di Indonesia adalah kualitas air baku yang belum memenuhi standar karena pencemaran oleh limbah domestik dan industri.
"Oleh karena itu, diperlukan teknologi pengelolaan air yang mampu meningkatkan kualitas air," kata Nusa Idaman Said saat konferensi pers peluncuran Stasiun Pengolahan Air Vitopure S2-2G, Kamis (16/5).
Saat ini Indonesia dihadapi krisis pencemaran air. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 mencatat pencemaran air di 10.683 desa. Di Jakarta saja Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyoroti fakta bahwa 45% dari sumber air tanah telah terkontaminasi oleh bakteri berbahaya.
Hal tersebut disebabkan oleh penambangan air tanah yang berlebihan dan aktivitas industri. Keadaan yang mengkhawatirkan ini menekankan perlunya solusi pengolahan air yang efektif.
Merespons hal tersebut, kata Head of Sales Southeast Asia, Viessmann Climate Solutions Richard Chua, memperkenalkan Vitopure S2-2G, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan spesifik yang dihadapi oleh rumah tangga Indonesia.