Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

5 Atraksi Pesona Aspal Hitam di Festival Budaya Kota Tua Buton

Senin, 07 Agustus 2017 – 10:33 WIB
5 Atraksi Pesona Aspal Hitam di Festival Budaya Kota Tua Buton - JPNN.COM
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

Kegiatan yang tak kalah menariknya adalah  Festival Posuo (Pingitan). Festival yang satu ini merupakan tradisi pingitan bagi gadis remaja sebelum memasuki usia dewasa.

Pada masa lampau, kegiatan pingitan dilaksanakan selama 40 hari, setelah itu menjadi tujuh hari, dan saat ini dapat dilaksanakan hanya empat hari lamanya. Festival Posuo diikuti 200 gadis remaja.

"Semua itu untuk melestarikan tradisi tua masyarakat Buton yang diwariskan turun temurun. Di 2017 ini, Festival Posuo diikuti 200 gadis remaja. Mereka akan tampil menarik dan mengikuti upacara ritual secara seksama," tutur La Ode Zainudin Napa.

Selanjutnya ada pelaksanaan Ritual Tandaki, yang merupakan sunatan tradisi Buton. Ritual Tandaki diperuntukkan bagi anak laki-laki yang telah memasuki masa akil balig, yang melambangkan anak laki-laki tersebut berkewajiban untuk melaksanakan segala kebaikan dan menghindari yang terlarang.

Sunatan ini sudah dilakukan ribuan tahun silam bahkan sebelum Islam masuk ke Buton. Di zaman dulu pakai bambu, tetapi kini sudah memakai tenaga medis. Dalam acara sunatan tahun ini juga akan melibatkan 200 anak.

Setelah itu, ada Festival Pekande-Kandea yang merupakan tradisi menyambut para pejuang dari medan pertempuran. Dalam bahasa Buton, kegiatan itu sering juga disebut Bongkaana Tao.

“Ini semacam makan bersama. Tempat makannya unik bernama talang, yakni nampan berkaki,” kata Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan.

Selain atraksi budaya, kata Wawan Ajen itu, festival Buton juga menyuguhkan kuliner yang dijamin ketagihan. Seperti ikan dole, ikan kecil-kecil dan ditumbuk dengan kelapa. Lalu ada ayam nasuwolio, bentuknya ayam goreng dengan kelapa. Belum lagi kue-kue tradisional dari bolu sampai baruasa.

Kabupaten Buton akan kembali panas bergelora. Bukan karena produksi aspal hitam terbakar yang meletup letup, tapi karena ada Festival Budaya Tua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close