5 Gol Bunuh Diri, Pemain Tetap Dipertahankan
jpnn.com - JAKARTA - Kondisi memalukan yang terjadi pada sepak bola Indonesia ternyata terus berlanjut. Setelah terbukti melakukan permainan sepak bola gajah yang dilakukan PSIS Semarang, tim berjuluk Mahesa Jenar itu bukannya menghukum para pemainnya, tapi malah mempertahankan semua komposisi pemainnya.
Isyarat itu dikemukakan Chief Executive Officer (CEO) PT Mahesa Jenar Semarang,Yoyok Sukawi. Putra mantan wali kota Semarang itu akan mempertahankan seluruh pemain PSIS Semarang saat ini untuk musim kompetisi Divisi Utama 2015.
Meski harus menghadapi kenyataan diskualifikasi, Yoyok mengakui PSIS musim ini merupakan skuad terbaik yang pernah dibentuknya.
“Kami akan pertahankan skuad yang ada untuk menghadapi musim depan, dan akan melakukan penambahan beberapa pemain sehingga musim depan skuad PSIS menjadi skuad terhebat di Divisi Utama,” ujar Yoyok.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kebijaksanaan Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atas sanksi diskualifikasi terhadap PSIS Semarang.
“Jadi ‘eman-eman’ (disayangkan, red.). Artinya, perjalanan dari awal melihat persiapan PSIS, timnya semakin hari semakin matang. Sudah lolos semifinal, kurang satu tahap,” katanya seperti dikutip dari release yang dikirim PSIS.
Akan tetapi, kata dia, karena strategi keliru atau emosi yang tidak bisa diredam membuat PSIS harus didiskualifikasi dari babak delapan besar Kompetisi Sepakbola Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
“Saya merencanakan dengan Kepala Dinas Pemuda, Sosial, dan Olahraga (Disospora) dalam 1-2 hari ini akan ke Jakarta. Kemungkinan akan mampir ke PSSI untuk menanyakan apakah diskualifikasi sudah final,” katanya.