5 Tahun Cepa Beyond Golf Club
jpnn.com - jpnn.com - Memperhitungkan nama komunitas golf di Indonesia rasanya tidak lengkap tanpa menyebut Cepa Beyond Golf Club (BGC). Sebab, keberadaan komunitas tersebut telah mampu menarik perhatian golfer tanah air.
Itu terbukti, meski awalnya didirikan “hanya” oleh sekumpulan orang yang bekerja di bidang konstruksi, komunitas itu bisa bertahan hingga 5 tahun. Dalam perjalanannya Cepa mampu melebarkan kepakan sayapnya. Kini anggotanya naik berkali lipat dengan beragam latar belakang. Sebut saja duta besar, pengusaha, politisi, gubernur, bupati, hingga anggota dari background militer.
Sesuai dengan tagline yang diusung, yakni Beyond Golf, Cepa juga merambah banyak bidang usaha. Kreatifitas sang founder, Ludy Eqbal serta kekompakan anggota lah yang akhirnya membuat Cepa berkembang pesat.
Tak hanya sekadar golf, Cepa melahirkan banyak divisi baru dalam organisasinya. Di antaranya Cepa Law Firm yang menangani masalah-masalah hukum. Lembaga ini lahir untuk menjembatani penyelesaian masalah, khususnya sengketa terkait konstruksi.
Kemudian ada juga bidang asuransi yang fokus mengcover kebutuhan pembangunan. Dari hobi nongkrong serta diskusi berbagai hal, hadir pula café bernama Din’s Cepa yang terletak di Komplek Pulo Gebang Permai Cakung, Jakarta Timur.
Satu bidang usaha lagi yang lahir dari rahim komunitas ini adalah media. Tercatat sudah ada empat media yang berada dalam grup Cepa. Mulai dari Cepa Magazine, cepamagz.com, cepagram.com, serta cepaone.com.
Masing-masing media memiliki pangsa pasar sendiri. Seperti cepamagz.com yang kini dikelola Bambang misalnya. Media online itu kini menjadi jujukan utama golfer dalam mencari berita terkait perkembangan golf, tak hanya tanah air tetapi juga dunia.
”Saya tak menyangka kalau bisa tumbuh seperti ini,” kata Ludy Eqbal yang kini menjabat sebagai Dewan Pembina Cepa BGC.