54 Tahun Absen, Karnaval Cap Go Meh Akhirnya Kembali ke Glodok
jpnn.com - JAKARTA -- Karnaval Cap Go Meh Glodok kembali digelar, Minggu (21/2), setelah terakhir diselenggarakan pada 1962. Acara yang dipusatkan di Jalan Gajahmada, Jakarta ini berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 17.30.
Tema karnaval yang digelar Panitia Cap Go Meh Glodok dan Komunitas Masyarakat Tionghoa Glodok kali ini ialah "Nasionalisme dalam Cap Go Meh".
Penanggungjawab acara, Charles Honoris, mengatakan sebanyak 2418 peserta sudah mengkonfirmasi akan berpartisipasi. Selain itu, kata Charles, akan hadir juga 70 joli dari masing-masing kelenteng di Glodok, Jabodetabek dan pesisir utara Jawa.
Selain joli Toa Pe Kong, akan hadir juga mobil hias Hanoman, kapal Cheng Ho, wayang Potehi, barongsai, marching band dari remaja Al Azhar, ondel-ondel, tanjidor, sisingaan, rebana, biang, enggrang, reog Ponorogo, Cici Koko dan Kabasaran Manado. "Dari jumlah peserta karnaval ini akan menjadi yang terbesar di Jakarta," kata Charles.
Ia menambahkan, kawasan Glodok dan Petak Sembilan sering disebut sebagI Cina Town Jakarta yang sudah ditempati masyarakat Tionghoa sejak Jakarta masih bernama Jayakarta. Masyarakat ini adalah pendukung utama karnaval Cap Go Meh Glodok, dengan motor utama Suhu Tjia Bun Kiat.
"Kami siap menggelar berbagai acara seni dan budaya dalam menyambut Imlek dan Cap Go Meh. Ini merupakan salah satu upaya melestarikan seni dan budaya di kawasan Glodok," kata Charles.
Menurut dia, percayaan Cap Go Meh 2016 ini juga merupakan bentuk kecintaan komunitas masyarakat Tionghoa terhadap budaya Tionghoa. "Yang juga merupakan salah satu kebudayaan nusantara," kata anggota DPR ini.
Pantauan JPNN di lapangan, pengunjung semakin ramai mendatangi depan LTC Glodok, tempat dilepaskan karnaval. Sejumlah polisi berpakaian dinas dan sipil terlihat berjaga-jaga. Masyarakat masih setia menunggu acara dimulai. "Saya datang dari Jakarta Selatan mau nonton saja," kata seorang ibu rumah tangga, Arni (45), di LTC Glodok. (boy/jpnn)