Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

6 Fakta Spanduk Ajak Serang, Jarah, Bakar, Abror Anggap Ada Keanehan

Kamis, 22 Oktober 2020 – 11:26 WIB
6 Fakta Spanduk Ajak Serang, Jarah, Bakar, Abror Anggap Ada Keanehan - JPNN.COM
Ilustrasi-brosur yang tertempel di tiang tepat di depan Kantor Partai Demokrat, Denpasar, Selasa (21/10/2020). Foto: Antara/Ayu Khania Pranisitha/2020

jpnn.com, DENPASAR - Beredar spanduk provokasi yang dipasang di beberapa lokasi wilayah Kota Denpasar, Bali.

Berikut sejumlah fakta terkait spanduk tersebut.

Pertama, spanduk itu bertuliskan "Mari kita kumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah, serang, hancurkan, jarah dan bakar".

Kedua, Polda Bali beserta jajaran Polresta Denpasar sedang menyelidiki terkait beredarnya spanduk tersebut.

"Itu brosurnya sudah kita (polisi, red) dapat. Tapi pelaku-nya belum kita tahu siapa. Masih kita selidiki. Kalau sudah tahu kan sudah kami amankan, tapi sampai sekarang masih penyelidikan,” Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi saat dihubungi di Denpasar, Rabu (21/10) malam.

Ketiga, di spanduk tertulis Bali Tidak Diam.

Aliansi Bali Tidak Diam merupakan kelompok gabungan mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja.

“Kalau kita lihat kan ada tulisan dari 'Bali Tidak Diam', tapi kita (polisi, red) tidak tahu siapa yang pasang dan kapan dia pasang," ujar Kombes Pol Syamsi.
Namun, Syamsi mengatakan, apakah polisi akan memanggil koordinator lapangan (korlap) aliansi Bali Tidak Diam atau tidak, saat ini belum diputuskan karena masih dalam penyelidikan.

Keempat, ada dugaan pemasangan spanduk dilakukan ketika tidak ada orang di sekitar lokasi.

Sehingga untuk sementara belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan.

"Yang jelas itu kami menyelidiki dan fokus menyiapkan pasukan untuk pengamanan unjuk rasa yang dilakukan besok (hari ini, 22/10)," ucapnya.

Kelima, koordinator lapangan dari aliansi Bali Tidak Diam, Abror Torik Tanjilla membantah spanduk tersebut berasal dari aliansi Bali Tidak Diam.

"Ciri-ciri dari brosur yang dibuat dan disebarkan oleh aliansi Bali Tidak Diam hanya terdiri atas dua warna yaitu hitam dan putih dan tidak pernah ada narasi ajakan melakukan aksi kerusuhan seperti brosur yang dituduhkan kepada kami aliansi Bali Tidak Diam," ujar Abror menegaskan.

Abror menegaskan bahwa aliansi Bali Tidak Diam, tidak pernah mencetak satu pun spanduk atau brosur yang berwarna selain warna hitam dan putih.

Pihaknya tidak pernah melakukan dan menginisiasi aksi kerusuhan.

Beredar spanduk berisi ajakan melakukan aksi penjarahan dan pembakaran, terkait UU Cipta Kerja?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News