6 Jam, Si Jago Merah Kepung Kampung Bugis
jpnn.com - SORONG - Puluhan hektare hutan di bukit belakang kompleks perumahan warga di Kampung Bugis, Sorong, Papua Barat, Senin (8/2) ludes terbakar. Kobaran Si Jago Merah diduga kuat gara-gara ulah oknum warga yang sengaja membakar hutan untuk membuka lahan pertanian.
Kobaran api yang melumat hutan di perbukitan itu nyaris masuk ke pemukiman warga. Si Jago Merah mulai melalap disertai asap membumbung tinggi yang mulai terlihat warga pada pukul 13.00 WIT meluas. Hingga menghanguskan pepohonan kecil di perbukitan berjarak beberapa meter dari rumah warga paling belakang. Warga panik lantaran api yang terus membesar, mendekati rumah warga dan kian membesar.
Angin kencang yang terjadi membuat api cepat merembet dan membesar, dalam waktu hitungan jam api yang awalnya dari balik bukit sudah berada di puncak bukit. Warga yang tinggal di Jalan Anni Weho, kompleks Pesantren Daarul Atsar Al Islamy pun bertambah panik. Warga hawatir api akan masuk ke perumahan warga. Warga akhirnya melaporkan kejadian kebakaran hutan yang diduga disengaja itu ke aparat kepolisian.
Pukul 17.00 WIT, kobaran api sudah melebar hingga berjarak puluhan meter. Kobaran api jadi tontonan warga yang mengawasi agar api tidak membakar rumah di bawah bukit. Api besar memerah di atas bukit melebar, sebagian turun ke bawah bukit dan sudah mendekati salah satu rumah warga dari jarak kurang lebih 50 meter.
Beberapa warga yang berbincang dengan Radar Sorong mengungkapkan, hutan di bukit dengan tinggi puluhan meter itu diduga sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian. “Kayaknya ini sengaja mas, awalnya api dari balik bukit itu, sampai di atas sana itu apinya,” kata warga.
Ia meminta pihak kepolisian dan aparat lainnya untuk mengimbau kepada warga lainnya agar tidak sembarangan menbakar hutan. Karena dapat berakibat fatal seperti api yang meluas dan akhirnya mengancam perumahan warga. “Kalau bisa ya dikasih tahu mas supaya tidak buka lahan begitu, kalau misalnya gara-gara api rokok atau tidak sengaja kan kemungkinan ada tapi kecil sich,”imbuhnya.
Ia sendiri tidak dapat memastikan penyebab kebakaran hutan. Namun apa pun sebabnya ia berharap tidak terulang kembali. “Kami yang khawatir kan jadinya, yang sudah ya sudah tapi mudah-mudahan jangan ada lagi kebakaran begini,” harapnya.
Aparat kepolisian dipimpin Kapolres Sorong Kota AKBP Karimudin Ritonga berupaya memadamkannya. Upaya pemadaman dibantu warga awalnya dilakukan dengan cara manual, yakni memadamkan pinggir-pinggir api dengan pepohonan. Anggota juga sempat berusaha memadamkan api dengan tabung pemadam. Namun upaya itu kandas karena besarnya kobaran api yang sulit dijinakkan.