Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

6 Kesepakatan Acara SOMS-9 di Manila, Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034?

Senin, 07 Oktober 2019 – 22:18 WIB
6 Kesepakatan Acara SOMS-9 di Manila, Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034? - JPNN.COM
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto memimpin Delegasi Indonesia pada acara the 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS–9) di Manila, Filipina, Senin (7/10). Foto: Humas Kemenpora

jpnn.com, MANILA - Delegasi Indonesia yang dipimpin Sesmenpora Gatot S Dewa Broto bersama Asdep Pembibitan dan Iptek Olahraga dan beberapa pejabat lainya menghadiri acara the 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS–9) di Manila, Filipina, Senin (7/10). Semespora juga dijadwalkan untuk menghadiri kegiatan the 5th ASEAN Ministerial Meeting (AMMS-5) di kota yang sama. 

Berikut Kesepakatan yang dihasilkan pada acara SOMS-9 yang dihadiri seluruh negara anggota ASEAN ini :

1. Meskipun Indonesia melalui PSSI sudah mengusulkan diri bersama Australia untuk mencalonkan diri menjadi salah satu co-host untuk Piala Dunia FIFA tahun 2034, namun demikian ASEAN saling mengingatkan diri bersama, bahwa the Chairman’s Statement of the 34th ASEAN Summit on the development of a joint bid to host the FIFA World Cup sudah menyatakan tentang kebersamaan ASEAN untuk tetap mencalonkan diri bagi bidding tersebut. Sebelum pembahasan tersebut, Delegasi Indonesia telah berkonsultasi dengan PSSI, yang intinya untuk dilakukan pembahasan bersama antara AFC, AFF dan Sekretariat ASEAN. 

Kesimpulannya: jangan sampai mengecilkan kesepakatan ASEAN, tidak mungkin seluruh negara ASEAN menjadi lokasi pertandingan (maksimal mungkin 3 negara), masing-masing negara ASEAN harus melakukan koordinasi dengan federasi sepakbolanya, dan ASEAN harus memanfaatkan momentum giliran kawasan Asia di tahun 2034 dengan maksimal, karena jika tidak akan jatuh pada Cina. Pada pertemuan tersebut, seluruh negara ASEAN mendukung sepenuhnya pencalonan Indonesia untuk bidding U-20 Piala Dunia tahun 2021, yang penentuannya akan dilakukan pada tanggal 23 atau 24 Oktober 2019 menghadapi Brasil dan Peru.

2. Seluruh negara ASEAN mendukung sepenuhnya inisiatif Malaysia untuk membentuk Federasi eSport Asia Tenggara, atas dasar pertimbangan, bahwa perkembangan eSport kini telah menunjukkan indikasi yang signifikan di banyak negara, termasuk juga karena saat Asian Games 2018 telah mempertandingkan eSport meski masih sebatas eksibishi, dan kemudian akan dipertandingkannya eSport sebagai salah satu cabang olahraga pada saat SEA Games 2019 di Filipina.

3. Mengingat masing-masing negara ASEAN memiliki hari olahraga nasionalnya sendiri-sendiri (seperti Hari Olahraga Nasional tanggal 9 September), maka rencana penyelenggaraan ASEAN Sport Day sebaiknya cukup menjadi bagian dari ASEAN Day yang selalu diperingati di setiap tanggal 8 Agustus di seluruh negara ASEAN, dimana kegiatannya jika di Indonesia oleh Kemenpora dan Kementerian Kesehatan di antaranya dalam bentuk ASEAN Car Free Day ataupun kegiatan olahraga dan lainnya yang tujuannya mendorong adanya perbaikan life style masyarakat yang kini cenderung kurang berorientasi pada kesehatan secara proporsional.

4. Ada gagasan untuk membentuk ASEAN Center of Excellence on Sport Management and Training. Meskipun gagasan itu bagus, tetapi tidak bisa sepenuhnya diterima, terkecuali dalam bentuk ASEAN Coaching Activities pada pembinaan pelatih-pelatih untuk cabang-cabang olahraga tertentu yang khusus menangani talenta atlet-atlet muda. Misalnya, Indonesia unggul di bulutangkis bisa dijadikan rujukan untuk mengadakan coaching kllinik bagi para pelatih yang dikirimkan dari negara-negara ASEAN lainnya sesuai dengan anggaran masing-masing. Dan demikian pula dengan keunggulan negara-negara ASEAN lainnya.

5. Sejumlah action plan yang harus ditindaklanjuti dari SOMS dan AMMS pada kenyataannya memerlukan anggaran, terkecuali yang ditanggung oleh negara yang mengambil inisiatif kegiatannya. Namun ketika membahas masalah ASEAN Sports Fund, ternyata belum ada kata sepakat, karena masing-masing negara harus berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan masing-masing. Sebagai informasi perbandingan, pada sektor-sektor lain dalam lingkup kerjasama ASEAN, sudah banyak juga yang sudah memiliki ASEAN Fund. Masalah ini sedang dikaji untuk kemudian dibahas kembali sesuai prasyarat dan kondisinya.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto memimpin Delegasi Indonesia pada acara the 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS–9) di Manila, Filipina, Senin (7/10) menghasilkan enam kesepakatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News