61 Korban Gempa Solsel Dirawat di Puskesmas dan RSUD
Dia meminta petugas kesehatan memberikan empati terhadap korban yang dirawat dan di pengungsi. "Jadi, petugas kesehatan harus melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Jika tidak, dinas akan memberikan sanksi. Mesti bersikap ramah, sopan dan datang ketika dibutuhkan atau tidak di tenda pengungsian," katanya.
Tim kesehatan perlu memberikan pelayanan dengan baik dan ramah. Saat ini, stok obat-obatan di farmasi kabupaten sudah didrop sejak sore kemarin.
Seperti dilansir Padang Ekspres, Wakil Bupati Solsel Abdul Rahman tampat terlihat bermalam di tenda pengungsian Kamis (28/2) malam. Dia berbaur bersama warga sebagai bentuk empati kepada korban gempa. Di samping itu, dia menghibur dan memberikan pemahaman bahwa musibah itu sebagai bagian dari ujian keimanan bagi masyarakat.
"Kita dengan sebagian kepala dinas tetap bertahan bersama warga di pengungsian Sangir Balai Janggo. Sebab warga butuh pemerintah untuk curhat soal penanganan rumah mereka yang sudah rusak berat, sedang dan ringan," ungkapnya.
Dengan berada dekat dengan warga, dirinya bisa memonitor langsung bagaimana layanan terhadap korban gempa. "Apa yang masih kurang di pengungsian bisa langsung kita respons dengan cepat. Termasuk kebutuhan makan, air minum, wc darurat, layanan kesehatan, serta logistik lainnya," kata Abdul Rahman.
Sebagaimana diketahui, gempabumi berkekuatan 4,8 SR pukul 01.55 WIB dan 5,3 SR pukul 06.27 WIB yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Kamis (28/2) membuat 398 rumah rusak dan 55 warga luka-luka ditimpa reruntuhan bangunan rumah.
Selain merusak rumah warga, gempa juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan bangunan puskesmas. Di antaranya bangunan Masjid Nurul Ulum, MIN 3 Solsel dan SMPN 28 Solsel di nagari Lubuk Malako. Lalu, Mushallah Al Barokah dan posyandu di Talunan Maju.
Selanjutnya, bangunan Puskesmas Mercu, Pustu, SDN 02 Sei Kunyit, SD PT KSI, SMAN 11 Solsel, SMKN 2 Solsel, bangunan Masjid Mukhlisin, Masjid Muhajirin dan Mushalla Tauhid di Kenagarian Sungai Kunyit. ”Itu data sementara yang baru kami terima. Pendataan masih terus dilakukan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Johny Hasan Basri.(tno)