7 Alasan Sehat Mengonsumsi Jahe Saat Sarapan
7. Mencegah obesitas
Jahe mengandung senyawa gingerol yang kemungkinan besar memiliki efek anti obesitas. Gingerol dianggap mirip dengan kapsaisin, yaitu senyawa dalam cabai. Kapsaisin diketahui baik untuk mengekang nafsu makan dan meningkatkan termogenesis, yaitu proses biologis yang terlibat dalam proses pembakaran kalori.
Sebuah penelitian dalam jurnal Metabolism pada 2012 menemukan, orang-orang dengan obesitas yang diminta untuk mengonsumsi 2 gram bubuk jahe yang dilarutkan dalam air panas sarapan melaporkan peningkatan termogenesis dan mengurangi rasa lapar.
Tambahkan jahe ke dalam menu sarapan!
Sampai sini, sayang sekali jika tidak menambahkan jahe ke dalam menu sarapan (dan menu makan lainnya) setiap hari. Pilihan cara untuk mengonsumsinya beragam.
Pertama, jahe bisa dicampurkan ke dalam minuman. Misalnya menambahkan bubuk jahe ke dalam kopi, atau diparut dan diseduh dengan air panas lalu diminum sebagai teh. Jahe juga bisa dicampurkan ke dalam smoothie atau menjadi bumbu masak tumisan sayuran Anda.
Bila tak punya banyak waktu untuk sarapan, Anda juga bisa menyiapkannya sehari sebelumnya. Misalnya:
- Memanggang kue jahe atau resep kue atau roti lainnya yang juga menggunakan jahe.
- Membuat sirop jahe. Caranya: sampurkan ¼ jahe yang diiris tipis, 1 cup air dan 1 cupgula; rebus selama setengah jam hingga teksturnya mengental seperti sirop. Sirop dapat dicampurkan ke dalam minuman, ditambahkan sebagai topping untuk makan pancake, atau dicampur dengan sereal.
Dengan banyaknya manfaat jahe untuk kesehatan tubuh, rasanya rugi bila tidak mengonsumsinya saat sarapan dan/atau waktu makan lainnya.