7 Cara Mengatasi Darah Rendah
jpnn.com - Darah rendah atau hipotensi merupakan keadaan di mana tekanan darah berada di bawah rentang nilai normal. Dampaknya bisa berbeda bagi masing-masing individu, ada yang pingsan atau mual.
Lalu bagaimana cara mengatasi darah rendah?
Tekanan darah diukur menggunakan alat pengukur tekanan darah atau sphygmomanometer. Normalnya, nilai tekanan darah yang optimal bagi tubuh yaitu 120/80 mmHg. Angka di awal menunjukan tekanan sistolik, dan angka di akhir menunjukan tekanan diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan pembuluh darah tubuh saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh (jantung berkontraksi). Sedangkan, tekanan darah diastolik merupakan tekanan pembuluh darah tubuh saat darah masuk ke dalam jantung (jantung beristirahat).
Seseorang dinyatakan mengalami darah rendah bila dalam pemeriksaan tekanan darah memiliki tekanan sistolik di bawah 90 dan diastolic di bawah 60 mmHg.
Ketika sudah mengalami hipotensi, bisa saja fungsi peredaran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu fungsinya dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Untuk itu, Anda harus mengetahui bagaimana gejala darah rendah supaya bisa mencegah hal yang tidak diinginkan.
Gejala darah rendah
Gejala dari darah rendah dapat beragam pada setiap individu. Intensitas gejala hipotensi pun dapat bervariasi. Bahkan, tidak jarang darah rendah tidak menimbulkan gejala pada individu tertentu.