7 Kondisi Perut ini Menunjukkan Kesehatan Anda
Jika sering mengalami kram perut yang menetap, nyeri ulu hati, perut kembung, perut bergas, serta perubahan kebiasaan buang air besar lebih dari 3 bulan, ada kemungkinan Anda punya IBS atau sindrom iritasi usus besar, terlebih jika gejala tersebut muncul setelah ada pemicu stres.
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, penyebab IBS sampai saat ini belum pasti. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi tersebut berhubungan dengan gangguan kontraksi dan sistem persarafan di usus.
“Kontraksi diperlukan untuk pergerakan usus yang baik dalam memproses makanan. Jika kontraksi terlalu kuat, maka aliran makanan di usus menjadi lebih cepat, sehingga bisa sebabkan diare, perut kembung dan bergas. Sebaliknya, bila kontraksi terlalu lemah, maka aliran makanan di usus menjadi sangat lambat, sehingga dapat menyebabkan konstipasi,” jelas dr. Atika.
Selain masalah pada usus, IBS juga sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu seperti keju, yoghurt, kacang-kacangan, kol, susu, dan minuman bersoda. Selain itu, stres dan perubahan hormonal pada wanita juga disebut-sebut berperan dalam memicu munculnya keluhan IBS.
3. Radang usus buntu
Menurut dr. Atika, radang usus buntu (apendisitis) harus dicurigai jika terjadi nyeri perut terutama di area kanan bawah (dialami 90 persen pasien). “Nyeri juga dapat dimulai di area pusar, sebelum akhirnya berpindah ke perut kanan bawah,” tambah dr. Atika.
Selain itu, gejala lainnya meliputi nyeri bersifat kolik (berlangsung menghilang tapi bisa tiba-tiba muncul lagi), demam, tidak nafsu makan, mual yang bisa disertai muntah, diare atau konstipasi, perut kembung, penderita biasanya memilih untuk berbaring atau meringkuk agar nyeri tak memburuk.
Penyakit ini termasuk dalam kegawatan bedah dan butuh tindakan pembedahan agar tidak menimbulkan infeksi rongga perut yang lebih luas.