70 Persen TKI Tujuan Malaysia
jpnn.com - PALEMBANG – Dari jumlah total TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang terdaftar di Sumsel, 70 persen diantaranya tujuan ke negara Malaysia.
“Saat ini, mayoritas TKI kita bekerja di Malaysia, baik itu sebagai operator, buruh pabrik, ataupun bekerja disektor jasa rumah tangga,” kata Sri Haryanti, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Sumsel, pada peringatan Hari Buruh Migran Internasional di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Grup JPNN) hari ini.
Dijelaskannya, kebudayaan negara Malaysia dan Indonesia yang hampir samalah yang menjadi salah satu faktor pendorong TKI memilih negara Malaysia sebagai tujuannya. Dari segi bahasa juga tak terlalu jauh berbeda, sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.
Setiap negara tujuan TKI, juga memiliki durasi pembekalan yang berbeda. Seperti Hongkong yang memerlukan pembekalan selama 2 bulan, Singapura 40 hari, Malaysia 20 hari dan lainnya.
“Para TKI juga diajarkan bahasa asing sesuai kebutuhan. Meski 70persen TKI mendominasi di negara Malaysia, namun yang paling banyak menjadi pembantu rumah tangga adalah TKI tujuan Hongkong,” cetusnya.
Dikatakan Sri, hingga tahun 2013 ini rata-rata jumlah buruh migran berada dalam kondisi stabil serta tidak ada peningkatan yang drastis. Berdasarkan data di Asuransi Sumsel per November 2013, ada sekitar 1.100 TKI yang legal.
“Sejauh ini, kami belum menerima TKI legal yang bermasalah. Biasanya, yang sering bermasalah adalah TKI ilegal yang tidak jelas asal-usul serta biodatanya. Jumlahnya pun tidak bisa diketahui pasti karena tidak terdaftar dan baru akan diketahui setelah mereka mendapatkan masalah di negara tujuan,” cetusnya.