800 Keluarga di Batam Tanpa Listrik PLN
Jumat, 28 Oktober 2011 – 02:48 WIB
Menurut Alwi, warga yang tinggal di Teluk Lengung hanya bisa menikmati listrik genset empat jam setiap harinya mulai pukul 18.00 hingga 22.00 WIB. Selain jam tersebut warga harus menggunakan kompos masak atau kayu bakar untuk memasak.
"Kalau lewat pukul 22.00 WIB, warga tidur dalam suasana gelap. Biasanya genset sudah dimatikan sebelum tengah malam. Kasihan mereka, hanya mendapatkan penerangan empat jam tetapi pengeluaran mereka untuk beli bahan bakar solar sangat mahal," ujar Alwi.
Bahkan mulai pagi hingga sore, warga yang tinggal di Teluk Lengung tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang menggunakan listrik. "Bayangkan, menonton televisi dan masak di rice cooker orang itu hanya bisa sore hari. Bandingkan dengan kehidupan kita di daerah kota ini. Semuanya sudah serba listrik," tambahnya. (jpnn)