88 Marijo Milik Mariani Beromzet Rp 120 Juta per Bulan
jpnn.com, MAKASSAR - Kegigihan Mariani, warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, membangun industri rumah tangga sejak 2008, telah membuahkan hasil setelah jatuh bangun mengembangkan produk ikan bandeng tanpa duri.
"Awalnya terinspirasi dengan adanya ibu-ibu tetangga yang masih memiliki paruh waktu tanpa ada kegiatan, sementara kebutuhan rumah tangganya belum dapat tertutupi sepenuhnya dari penghasilan suami yang umumnya adalah buruh tani," kata ibu paruh baya ini.
Mariani mengajak 11 orang ibu rumah tangga di sekitar rumahnya untuk merintis usaha ikan bandeng tanpa duri.
Awalnya, hanya memproduksi 50 ekor hingga 100 ekor ikan per hari dan pangsa pasarnya masih di seputar Kabupaten Pinrang yang juga dikenal dengan nama "Bumi Sawitto" itu.
Seiring perlanan waktu, Marini pun terus menimba ilmu dan pengalaman melalui satu pelatihan kewirausahaan ke pelatihan lainnya hingga akhirnya dia mampu menyempurnakan produknya dan berhasil mengantongi sertifikasi dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) pada Tahun 2014.
Dengan sertifikat dari Standar Nasional Indonesia (SNI) itu di tangan, produksi UKM 88 Marijo berupa bandeng tanpa duri sudah mendapatkan kepercayaan konsumen nasional, bahkan konsumen di luar negeri berkat sertifikat SNI yang dia kantongi.
"Awal berdirinya Marijo 88 hanya memproduksi 50 - hingga100 ikan bandeng tanpa duri per hari dengan mempekerjakan 11 orang pekerja, namun setelah memiliki sertifikat SNI pada Tahun 2014, permintaan semakin banyak," kata dia, menjelaskan.
Sebagai gambaran, lanjut dia, setelah memiliki sertifikat SNI produksinya rata-rata 500 hingga 700 ekor ikan bandeng tanpa duri per hari dengan melibatkan pekerja lebih banyak dari sebelumnya, dari 11 menjadi 29 orang.