9 Remaja Pembaharu Ashoka Young Changemaker 2021 Menawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan LH
Salah satu contoh adalah Faye Simanjuntak yang mendirikan dan memimpin Rumah Faye demi
memutus mata rantai perdagangan anak dan eksploitasi seksual melalui sistem edukasi peer-to-peer, penyelamatan, dan rehabilitasi.
Faye merasa gelisah karena sepertiga kasus perdagangan manusia melibatkan anak-anak, tetapi karena tabu, justru anak-anak tidak dilibatkan dalam pembicaraan mengenai eksploitasi seksual dan pencegahannya. Bersama Rumah Faye, program pencegahan, penyelamatan, dan rehabilitasinya telah menyelamatkan dan rehabilitasi lebih dari
90 anak.
Hampir sama seperti Faye tetapi dengan skala berbeda, Itrin Diana Mozez (15) dari Sumba juga mendisrupsi budaya kekerasan di lingkungannya dengan membangun tempat aman di mana teman-teman sebayanya dapat mengembangkan hal-hal positif dan berkontribusi bagi kebutuhan masyarakatnya. Komunitas Pitagoras yang Itrin bangun berfokus pada toleransi, pendidikan, dan lingkungan hidup.
Komunitas Pitagoras yang awalnya diikuti hanya empat orang, kini punya 15 anggota, dan teman-teman Itrin yang dulunya sering tawuran mulai dapat melihat bagaimana Itrin menyalurkan energi dan perhatiannya ke hal-hal positif sehingga mengurangi perkelahian.
“Yang mereka tampilkan sesuatu yang menginspirasi dan keluar dari zona nyaman," kata Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Tri Agung Kristanto, yang juga menjadi bagian dari panelis independen Ashoka Young Changemaker 2021, Rabu (17/2).
Bagi Tri, anak-anak muda ini bisa saja menikmati kenyamanan hidup di usia muda dan tidak perlu peduli dengan masalah di sekitarnya. Tetapi nyatanya, mereka meninggalkan kenyamanannya dan mengusahakan sesuatu bagi mereka yang ditinggalkan atau dipinggirkan.