Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

90 Km

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 14 Februari 2019 – 06:06 WIB
90 Km - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: dok/JPNN.com

Sampai masuk ke wilayah Meksiko. Beberapa jam. Misalnya hanya untuk potong rambut. Lalu balik lagi ke wilayah Amerika.

Trump juga mengeluarkan ancaman. Kalau pembangunan tembok tidak disetujui, rakyatlah yang akan jadi tembok. Tembok manusia. Tembok hidup. Rakyat berjajar di sepanjang perbatasan.

Saya pun membayangkan: mana ada orang Amerika yang mau begitu. Berkeringat di bawah matahari perbatasan: yang sangat menyengat. Yang dekat wilayah berbatu. Berpasir. Bergurun. Yang panasnya beda dengan Amerika belahan Utara.

Ternyata saya salah. Rupanya ada juga yang mau menjadi pagar hidup. Tiga hari lalu.

Sejumlah orang termotivasi unggahan Trump di Twitter. Datang ke perbatasan. Laki dan perempuan. Umumnya sudah agak tua. Berjajar. Bergandengan tangan. Seperti menghadang gelombang manusia. Yang akan menerobos perbatasan.

”Tembok manusia” itu lalu difoto. Difilmkan. Lantas di-upload ke media digital.

Lalu bubar.

Publik juga tidak percaya begitu saja.

Kemarin malam terjadi kompromi. Antara Partai Republik dan Demokrat. Untuk menyetujui sebagian dana yang diminta Trump. Sekitar Rp 20 triliun saja. Cukup untuk membangun tembok sepanjang 90 Km.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close