Abaikan Peringatan Indonesia, Myanmar Sekarang Rasakan Akibatnya
Kamboja mengatakan dalam pernyataan pada Rabu mereka "sangat khawatir" tentang perkembangan di Myanmar, termasuk laporan tentang kekerasan yang terus berlangsung dan kemerosotan kondisi kemanusiaan.
"Negara-negara ASEAN menggarisbawahi urgensi penghentian segera kekerasan dan bagi semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya," kata pernyataan itu.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah berulang kali menyerukan kepada junta militer agar segera menjalankan konsensus yang telah disepakati. Dalam sebulan terakhir, Presiden Jokowi tercatat tiga kali mengeluarkan pernyataan terkait isu ini.
ASEAN tahun lalu membuat kejutan dengan melarang junta militer Myanmar menghadiri pertemuan-pertemuan penting karena gagal menghormati konsensus perdamaian ASEAN.
Namun perbedaan pendapat tentang isu tersebut masih tetap ada dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menemui pemimpin militer Min Aung Hlaing di Myanmar pada 7 Januari.
Sejumlah negara tetangga di kawasan itu khawatir kunjungan tersebut bisa ditafsirkan sebagai dukungan bagi junta.
Sebagai ketua ASEAN, Hun Sen mendapat tekanan untuk mendesak Min Aung Hlaing mematuhi kesepakatan damai ASEAN. Beberapa anggota telah menuntut agar pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, yang menjalani persidangan, dibebaskan dan diizinkan untuk bergabung dalam proses perdamaian. (ant/dil/jpnn)