ABG Diculik dan Dijual ke Malaysia
Senin, 24 Desember 2012 – 08:54 WIB
"Gara-gara terlambat saya disiram air dan juga minyak panas, oleh sang majikannya. Bahkan diberi hukuman dengan cara dikurung dalam bilik yang sudah dilepaskan gas elpiji. Selama satu minggu, saya mengalami sesak nafas," kata Nuraini sedih.
Selepas dari ruangan tersebut, korban mengadu kepada temannya dan melapor kepada tetangga di samping restoran. “Saya sempat sebulan di rumah sakit menjalani perawatan. Setelah sembuh kembali kerja selama tujuh bulan di restoran itu, tapi tak pernah diberi gaji,” kisahnya.
Mengenai nasib tragis yang dialami anaknya, Syarifuddin Navi (65) hanya mampu mengutuk keras. Meski demikianpun, ia mengucap syukur karena Nuraini telah kembali ke tengah-tengah keluarga di Bireuen.