Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Abu Merapi Penuhi Atmosfir, Suhu Udara Panas

Selasa, 23 November 2010 – 08:36 WIB
Abu Merapi Penuhi Atmosfir, Suhu Udara Panas - JPNN.COM
Foto: Dok. Radar Solo/JP Photo
JOGJA - Letusan Gunung Merapi yang mengeluarkan abu vulkanik mulai dirasakan warga Jogjakarta dan sekitarnya. Saat ini akibat gumpalan abu vulkanik yang memenuhi atmosfer, suhu di Kota Jogja meningkat. Baik siang maupun malam warga mengalami kegerahan.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu ini sebenarnya masih normal. Suhu udara di Kota Jogja pada siang hari mencapai 33 derajat celcius. "Suhu di atas Kota Jogja meningkat karena tumpukan abu vulkanik," ujar staf data dan informasi BMKG Jogja Agus Trianto, kemarin (22/11). Ia menjelaskan, partikel abu vulkanik saat ini masih berada di atmosfir tepat atas Kota Jogja. Ini membuat sinar matahari yang dipantulkan bumi memantul tidak langsung ke angkasa. Sinar tersebut saat berada di atmosfer kembali memantul ke bumi. "Artinya sinar matahari dua kali mencapai bumi," imbuhnya.

Partikel tersebut, menurutnya, membuat Jogjakarta dan sekitarnya terkena semacam efek rumah kaca. Partikel tersebut saat berada di udara membuat fungsi atmosfir tak bekerja. Atmosfer tak bisa memantulkan sinar matahari langsung ke angkasa. Akibatnya, sinar matahari tersebut kembali dipantulkan ke bumi. "Baik malam dan siang sama saja. Tetap panas yang membuat badan gerah," imbuhnya.

Kegerahan warga Jogja bukan hanya karena abu vulkanik. Posisi matahari yang berada tepat di atas Jogja juga membuat cuaca terasa panas. Ini masih akan terjadi sampai dengan tanggal 22 Desember.

JOGJA - Letusan Gunung Merapi yang mengeluarkan abu vulkanik mulai dirasakan warga Jogjakarta dan sekitarnya. Saat ini akibat gumpalan abu vulkanik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close