Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Abu Sayyaf, Geng Teroris Paling Mengerikan di Filipina

Minggu, 10 April 2016 – 08:49 WIB
Abu Sayyaf, Geng Teroris Paling Mengerikan di Filipina - JPNN.COM
Abu Sayyaf. Foto: ilustrasi AFP

jpnn.com - DARI segi jumlah anggota, kelompok Abu Sayyaf bukanlah gerombolan bersenjata terbesar di Filipina. Masih banyak kelompok militan lain yang berskala lebih besar daripada Abu Sayyaf.  

Tapi, Abu Sayyaf dikenal kelompok paling menyebalkan atau nekat. ’’Ini kelompok ekstremis muslim yang paling mengerikan di Filipina,’’ kata Profesor Rommel Banlaoi, pakar keamanan internasional. 

Menurut Australian National Security (ANS), saat ini ada sekitar 400 orang yang tergabung sebagai militan Abu Sayyaf di Filipina. Karena banyaknya teror di dalam dan luar negeri, menurut ANS, jumlah itu naik turun.

Sejauh ini, anggota Abu Sayyaf di Filipina didominasi pemuda dari Pulau Sulu dan kawasan Mindanao. Rata-rata mereka mendapat pelatihan terorisme dan dana dari Al Qaeda. Konon, kelompok Jamaah Islamiyah di Indonesia juga ikut mendanai aksi Abu Sayyaf.

Kelompok yang bersarang di kawasan barat Mindanao itu biasanya beraksi di Provinsi Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi. 

’’Abu Sayyaf merupakan kelompok bersenjata pertama yang dilarang pemerintah Filipina pada 2015,’’ terang CNN dalam edisinya Jumat (8/4). Namun, sejak Oktober 2001, Dewan Keamanan (DK) PBB menyamakannya dengan Al Qaeda.

Sebelum pemerintah Filipina mendeklarasikan Abu Sayyaf sebagai organisasi terlarang, Australia dan Amerika Serikat (AS) lebih dulu melakukannya.  AS, bahkan, sudah menyatakan Abu Sayyaf sebagai teroris pada 1997. Pada 2002, giliran Australia yang menyatakan Abu Sayyaf sebagai organisasi terlarang.

Belakangan, beredar video yang merekam ikrar setia anggota Abu Sayyaf terhadap kelompok teroris Negara Islam alias IS alias ISIS yang bersarang di perbatasan Iraq dan Syria. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News