Aceh Gelar Festival Kuliner dan Festival Kopi
jpnn.com - BANDA ACEH – Perintah Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk terus menjalankan semua program acara di daerah disikapi positif Provinsi Banda Aceh. Itu setelah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh bersama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh kembali menggelar acara tahunan Aceh Culinary Festival dan Banda Aceh Coffee Festival yang akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 12 Mei 2016, besok.
Kadibudspar Aceh Reza Pahlevi mengatakan, acara ini berlangsung di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Aceh Culinary Festival yang tahun ini mengangkat tema “Melestarikan Budaya dan Tradisi Legenda Kuliner Aceh” menawarkan berbagai agenda menarik bagi pengunjung pameran resep dan tester 1000 Legenda Kuliner Aceh, Cook off Competition.
”Ini lomba memasak masakan khas Aceh ajang pencarian Koki Aceh Indonesia yang menghadirkan Chef terkenal ibu kota sebagai juri yaitu Chef Haryo Pramoe dengan total hadiah 20 juta rupiah,” kata Reza.
Lebih lanjut Reza mengatakan, lomba ini terbuka untuk umum dan formulir pendaftaran bisa didapatkan di kantor Disbudpar Provinsi Aceh dan Oz Radio Banda Aceh. ”Kami juga akan berusaha memecahkan rekor Muri Indonesia melalui “Teot Apam” yakni membakar surabi dengan 1000 tungku juga menjadi salah satu agenda yang layak ditunggu,” kata kepala dinas yang baru saja memecahkan rekor Muri tarian Aceh di Taman Mini Indonesia Indah itu.
Partisipasi dari masyarakat, kelompok, komunitas, imbuh Reza, terutama generasi muda sangat diharapkan dalam menyukseskan pencatatan rekor ini. Acara Teot Apam di jadikan suguhan yang menarik karena di ikuti massa yang begitu banyak dan bertepatan dengan bulan Rajab yang dalam adat istiadat masyarakat Aceh dipercayai sebagai “buleun Teot Apam”.
”Selain itu Khanduri kuah beulangong juga akan menjadi agenda acara ini, yang menghidangkan kari khas Aceh bagi 32 walikota Provinsi dari seluruh Indonesia yang juga hadir untuk acara JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) yang juga akan digelar bertepatan dengan acara ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Reza berharap, acara Aceh Culinary Festival ini bukan hanya menjadi event pameran biasa namun juga ajang nostalgia bagi masyarakat yang telah jarang menemui beberapa masakan khas Aceh resep nenek moyang tempo dulu, dan mengajak berbagai komunitas pemuda agar lebih melestarikan berbagai kuliner menarik yang dimiliki Aceh.
”Kuliner Aceh sangat erat kaitan nya dengan adat budaya. Karena di tiap hari besar ataupun peringatan acara akan selalu ada makanan khusus yang menjadi ciri khas nya. Kekayaan kuliner ini tentunya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, nasional serta mancanegara untuk berkunjung ke Aceh. Apalagi amanat pak Menteri yang meminta kalau Aceh merupakan salah satu wisata halal nasional,”jelasnya.