Ada Kabar Membanggakan dari Ekonomi Syariah, Apa Tuh?
Sejalan dengan itu, kinerja sektor halal juga mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan perekonomian nasional semasa Covid-19.
Pada 2020, pertumbuhan Halal Value Chain (HVC) hanya mengalami kontraksi sebesar -1,72 persen, lebih tinggi dibandingkan kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar -2,07 persen.
“Untuk memainkan peran besar bagi industri halal di pasar domestik dan pasar global, Indonesia harus menjadi bagian dari Global Halal Value Chain yang akan mempelopori penerapan Halal Traceability dan Halal Assurance System yang terpercaya," ungkap Airlangga.
Politikus Golkar itu mengatakan bahwa dukungan pemerintah dalam pengembangan ekonomi syariah yaitu dengan penguatan Halal Value Chain yang berfokus pada enam klaster atau sektor industri potensial.
Dia memerinci klaster itu antara lain makanan-minuman, pariwisata halal, fesyen muslim, media-rekreasi halal, farmasi-kosmetik halal, dan energi halal.
Ketua Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) menegaskan sebagai bukti kesiapan industri nasional dalam mendukung Indonesia sebagai produsen halal dunia, sudah terdapat dua permohonan Kawasan Industri Halal (KIH) yang sudah sampai tahap proses verifikasi di Kementerian Perindustrian.
"Keduanya adalah Kawasan Industri Modern Cikande di Serang (Banten) dan Kawasan Industri Safe n Lock di Sidoarjo (Jawa Timur)," tegas Airlangga Hartarto. (antara/jpnn)