Ada Kata Waspada dari Airlangga Hartarto, Semua Dikerahkan untuk Kejar Target
Airlangga menyebut pemerintah juga melakukan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menyerap peningkatan tenaga kerja. Reformasi struktural diperlukan agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap di jangka menengah panjang.
"Karena jumlah pengangguran yang meningkat saat pandemi. UU Cipta Kerja (UU No 11 Tahun 2020) diyakini sebagai reformasi regulasi yang dapat memberikan kemudahan berusaha untuk meningkatkan investasi dan produktivitas," katanya.
Dia juga meyakinkan RAPBN 2022 mengusung tema “Melanjutkan Dukungan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” dan akan fokus pada dukungan kesehatan dan penguatan perlindungan masyarakat, dengan tetap fleksibel serta antisipatif menghadapi ketidakpastian.
Menko Airlangga mengatakan RAPBN 2022 melanjutkan konsolidasi fiskal dengan antisipatif terhadap ketidakpastian. Pemerintah juga akan terus mengakselerasi program vaksinasi agar dapat mengendalikan pandemi dan ini merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional.
"Dalam RAPBN 2022, Pemerintah menetapkan target Pendapatan Negara sebesar Rp 1.840,7 triliun dan Belanja Negara sebesar Rp 2.708,7 triliun. Nominal defisit turun 9,7 persen dibandingkan APBN 2021, atau Defisit APBN sebesar 4,85 persen dari PDB," tegas Airlangga Hartarto. (mcr10/jpnn)