Ada Optimisme, Juga Kue, Sebelum Pembantaian Tiananmen di China
Cuplikan rekaman video beberapa minggu menjelang Pembantaian Lapangan Tiananmen menunjukkan suasana kegembiraan dan optimisme munculnya demokrasi di China. Pada 3 Juni 1989, tepat 30 tahun lalu, optimisme itu ditumpas dengan pembunuhan brutal oleh rezim Partai Komunis.
Pada malam 3 Juni 1989, Tentara Pembebasan Rakyat mendapat perintah untuk mengarahkan senjatanya kepada para mahasiswa dan warga biasa lainnya yang telah berminggu-minggu menggelar aksi pro-demokrasi secara damai di jantung Kota Beijing.
Para demonstran bahkan sampai berkemah di lapangan bersejarah itu, sebagai bentuk aksi mendorong demokrasi di negara Komunis ini.
ABC Australia yang meliput kejadian itu memiliki rekaman kejadian di lapangan dan sekitar alun-alun itu. Bahkan syuting dilakukan setiap hari meski banyak di antaranya tidak pernah disiarkan saat itu.
Kamera-kamera TV merekam kehidupan mahasiswa di kemah mereka di tengah alun-alun dan di jalan-jalan Beijing. Warga masyarakat juga mendukung perjuangan mahasiswa.
Lapangan Tiananmen menjadi kota di dalam kota. Para mahasiswa menjaga ketertiban kawasan itu, melindungi para peserta aksi mogok makan di alun-alun, dan mengatur keluar masuknya ambulans.
Dalam salah satu adegan, sejumlah mahasiswa terekam sedang menyanyikan lagu ulang tahun dan berbagi kue di bawah bayang-bayang foto raksasa Mao Zedong.