Ada Upaya Jegal Din di Voting Ketum
Rabu, 07 Juli 2010 – 06:59 WIB
Polarisasi tersebut mencuat setelah lima kubu Jogja, yakni Muhammad Muqoddas, Malik Fadjar, Dahlan Rais, Haedar Nashir, dan Yunahar Ilyas, membayangi tepat di belakang Din. Selain itu, masih ada Syukriyanto dan Agung Danarta yang masuk kelompok pendukung Jogja. Jika tujuh anggota itu menghendaki voting, tentu Din bakal terlempar dari bursa ketua umum. Dua nama yang dijagokan poros Jogja adalah Haedar Nashir dan Yunahar Ilyas. Kelompok pendukung Din makin cemas setelah kubu Jakarta hanya berjumlah enam orang. Jika terjadi voting, posisi incumbent itu bakal sulit (selengkapnya lihat grafis).
Bagaimana dengan kubu Jogja? Yunahar menepis telah terjadi polarisasi dukungan. Ketua PP demisioner itu berkeberatan atas penyebutan kubu-kubuan. Dalam beberapa muktamar, isu tersebut sengaja dimunculkan. Hanya, siapa yang berhak menjadi ketua, dia mengaku belum ada satu suara di antara para formatur. "Bagaimana satu suara kalau memang belum pernah ketemu?" ungkapnya.
Pria asal Bukittinggi itu mencontohkan masuknya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Syafiq Mughni yang diharapkan menjadi representasi baru Indonesia Timur. Begitu pula dengan mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Abdul Mu?ti sebagai orang baru. Masuknya Ketua PWM Jogja Agung Danarta yang 40-an tahun merepresentasikan orang muda di pucuk pimpinan Muhammadiyah. "Komposisi formatur saling melengkapi," ujar Yunahar.