Ada Warga Meninggal Sebelum Hasil Tes Covid-19 Keluar, Gubernur Sulsel Curhat Begini
jpnn.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyesalkan rumitnya mendeteksi orang yang terpapar di virus corona atau covid-19 di wilayahnya.
Pasalnya, pemda masih harus menunggu hasil uji laboraorium dari Jakarta dan tidak bisa tes mandiri.
Ini disampaikan Nurdin setelah mengumumkan dua warganya positif corona. Salah satunya diketahui setelah yang bersangkutan sudah meninggal dunia, Minggu (15/3) lalu.
Nurdin menjelaskan alasan terlambatnya informasi meninggalnya seorang warga Sulsel yang positif Corona, pada Minggu 15 Maret lalu.
Korban baru diketahui positif corona setelah hasil lab dari Jakarta, tiba Kamis (19/03).
Menurut Nurdin, keterlambatan tersebut disebabkan ketergantungan alat pemeriksaan sampel darah Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Selama ini, Sulsel masih bergantung pada laboratorium di Jakarta, padahal Nurdin mengklaim Sulsel punya alat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien corona.
“Kami sudah punya alat di Unhas dan di RS Wahidin. Kami sudah miliki tim medis yang memadai. Jadi tinggal persetujuan dari Kementerian Kesehatan,” jelas Nurdin Abdullah, saat jumpa pers, di kediaman pribadinya.