Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ada yang Bermanuver Menjadikan Pandemi Senjata Politik, Sahroni: Tidak Etis

Minggu, 25 Juli 2021 – 20:30 WIB
Ada yang Bermanuver Menjadikan Pandemi Senjata Politik, Sahroni: Tidak Etis - JPNN.COM
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti manuver sejumlah pihak dengan menjadikan pandemi Covid-19 senjata politik menghantam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut manuver itu seperti mulai curi start kampanye Pilpres 2024 di berbagai daerah hingga gerakan yang ingin menjatuhkan presiden melalui aksi Jokowi End Game.

"Belakangan ini kita melihat banyak sekali akrobat yang dilancarkan banyak pihak, utamanya di politik. Saya pribadi melihatnya ini sangat tidak etis, karena kita sedang berjuang bersama menghadapi pandemi," ucap Ahmad Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/7).

Politikus NasDem itu mengatakan pandemi Covid-19 merupakan bencana kemanusiaan yang seharusnya dihadapi dengan bahu-membahu untuk memperbaiki keadaan.

"Bukan malah menyerang lawan. Jadi, tolong jangan manfaatkan pandemi sebagai senjata politik. Tolong nuraninya dipakai," ucap Sahroni menegaskan.

Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu menegaskan, jika pihak-pihak yang melakukan manuver politik ingin mendapatkan dukungan dari rakyat, maka buktikan saja kontribusinya dalam menangani pandemi Covid-19 ini kepada rakyat.

"Perang politik tentu malah akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi ini, rakyat yang sudah sengsara malah makin sengsara," ucapnya.

Untuk itu dia mengajak semua pihak bersama-sama membantu pemerintah mengatasi pandemi serta dampaknya terhadap masyarakat.

Politikus NasDem Ahmad Sahroni meminta para penyerang pemerintah tidak menjadikan bencana kemanusiaan sebagai senjata politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close