Ada yang Menjahili Video Dahlan Iskan, Sengaja Diedit untuk Provokasi
"Yang maju akan datang ini kan bukan Bu Risma. Kalau yang maju Bu Risma pasti saya dukung. Tapi yang maju akan datang ini bukan Bu Risma. Kita ini perlu mencari pemimpin Surabaya yang hebat. Bukan pemimpin yang orang Surabaya bilang mbok-mboken," ujar Dahlan.
Nah, sentilan Dahlan Iskan inilah yang kemungkinan memancing reaksi dari pihak tertentu. Video pernyataan Dahlan Iskan pun jadi korbannya. Diedit-edit oleh pihak yang tak bertanggungjawab. Dahlan Iskan, Machfud Arifin dan Risma coba diadu dalam video editan itu.
Dahlan sebenarnya sudah merasa bahwa videonya bakal jadi korban disinformasi. Sebenarnya dia sudah berupaya menambahkan timecode pada video tersebut agar mudah dideteksi ketika dimodifikasi. Nyatanya, itu tak mengurangi niat para pelaku.
"Bagi yang menerima video terbaru saya terkait Cak Mahfud Arifin ini yang versi asli. Saya sudah menduga sejak awal kalau bakal diedit-edit oleh orang tak bertanggung jawab," tulis Dahlan Iskan dalam akunnya di Instagram.
Upaya melakukan disinformasi dari video Dahlan Iskan tersebut mendapat kecaman dari tokoh pers Jatim, Dhimam Abror. "Harus diusut yang ngedit sama yang ngeshare. Itu bisa kena pidana UU ITE. Jangan share lagi," ujarnya.
Dhimam menilai video editan yang kedua sudah mengarah pada kengawuran. "Video dukungan Dahlan Iskan ke MA diedit oleh tangan jahil," imbuhnya
Sementara itu, Direktur Media Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, Imam Syafi'i menyesalkan tindakan tersebut. Mantan jurnalis itu mengingatkan agar paslon bersaing secara fair, sekaligus juga mengingatkan ada UU ITE yang harus ditaati.(flo/jpnn)