Adam Alis, Gaji Besar tapi tak Punya Mobil, Tinggal di Kos
Hal itu tidak menyurutkan Adam Alis menapaki karir di dunia sepak bola. Awalnya, dia memperkuat tim di kampungnya, daerah Cibubur, Jakarta Timur.
”Pak RT di kampung memberikan pujian karena saya memberikan gelar (juara di kampung), saya tambah semangat untuk belajar,” imbuh pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1993 ini.
Setelah itu dia berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Persigawa Selatan, Jakarta Timur. Dia mengantarkan SSB hingga ke Final Danone National Cup Wilayah Jakarta.
Nah, di kompetisi inilah dia ketemu idolanya: Bambang Pamungkas. Selanjutnya, ketika SMP, dia menghabiskan waktunya belajar sepak bola di Sekolah Sepak Bola Akademi Sepakbola Intinusa Olah Prima (SSB ASIOP).
”Saya meneruskan karir dengan seleksi ke Persija junior dan lolos,” kata alumnus SMPN 179 Jakarta Timur ini.
Karirnya menanjak sejak SMA. Saat masih sekolah, dia sering izin untuk memperkuat Persija junior. Karena inilah, prestasi akademiknya tidak sebaik teman-temannya.
”Tapi, saya juga memberikan prestasi di dunia sepak bola untuk sekolah,” kata Adam yang juga alumnus SMA Taruna Persada Jakarta ini.
Banyak pengalaman yang dia dapat saat membela Persija junior di Piala Suratin. Yang paling utama adalah jam terbangnya semakin tinggi.