Adam Alis, Gaji Besar tapi tak Punya Mobil, Tinggal di Kos
Ketika itu, Adam masih berposisi sebagai striker. Bukan sebagai gelandang seperti sekarang. Adam masih menjadi striker hingga dia membela tim Divisi III Liga Indonesia, Persitangsel, Tangerang Selatan.
Posisinya berubah menjadi gelandang sayap ketika bergabung dengan Perserang Banten di Divisi 1 pada 2013.
Setahun kemudian, Martapura FC merekrutnya. Ketika itu, karir profesionalnya dimulai di klub Divisi Utama sebagai gelandang.
”Pelatih Martapura FC Frans Sinatra Huwae mengarahkan saya sebagai gelandang, karena melihat postur saya yang tidak tinggi,” imbuhnya.
Karir Adam pun terus menanjak. Dia mendapatkan rekomendasi Iwan Setiawan, pelatih Pusamania Borneo FC saat itu (sekarang pelatih Persebaya Surabaya) yang telah melihat bakat Adam secara langsung di Divisi Utama.
Klub idola masa kecil Adam, Persija Jakarta, merekrutnya untuk Indonesia Super League (ISL) 2015.
”Saya senang bisa meneken kontrak dengan Persija senior, tapi ISL 2015 berhenti. Lalu saya ikut pertandingan kampung (tarkam), baru setelah itu mendapatkan peluang ke Liga Bahrain,” kata pria yang masih single ini.
Saat di Persija, dia mengalami masalah tunggakan gaji. Nah, inilah yang membuat dia sempat berpikir banting setir menjadi tentara pada Agustus 2015.