ADB Dituding Pengrusak Hutan
Selasa, 17 Maret 2009 – 20:17 WIB
Skema hutang yang ditawarkan ADB sesungguhnya hanya menguntungkan korporasi untuk mengambil alih hutan mangrove, merusak lingkungan dan mengambil alih akses masyarakat lokal atas sumber daya alam mereka. Bahkan kecenderungan lapang menunjukkan dana-dana proyek kerap disalah-gunakan, imbuhnya.
Di sektor industri ekstraktif, lanjutnya, pinjaman ADB sebesar US$350 juta untuk proyek LNG Tangguh di Papua menyebabkan hilangnya wilayah kelola dan sumber penghidupan masyarakat. Selain itu juga meningkatkan konflik di tengah masyarakat dan memperlebar kesenjangan ekonomi. Pinjaman ADB tersebut juga merupakan skenario untuk mengeruk habis sumber daya alam Indonesia demi melayani pasokan energi bagi Negara-negara indsutri maju dengan harga yang sangat murah.